Wednesday, 22 July 2020

SENI LUKIS

Mapel : Seni Budaya
Materi : Bab 1 - Seni Lukis
Kelas : IX
Kurikulum : 2013

Bab 1

Pembelajaran Seni Lukis

Kompetensi Dasar
1.1 Menerima, menanggapi, dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni rupa modern sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.
2.1 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannnya.
3.1 Memahami unsur, prinsip, teknik, prosedur berkarya seni lukis dengan berbagai bahan.
4.1.Membuat karya seni lukis dengan berbagai bahan dan teknik.
Materi Pokok :
  • Pengertian seni lukis.
  • Tujuan dalam berkarya seni lukis.
  • Aliran/gaya berkarya seni rupa.
  • Tema dalam berkarya seni lukis.
  • Alat dan bahan dalam berkarya seni lukis.
  • Teknik berkarya seni lukis berdasarkan bahan dan alat yang digunakan.

 A. Pengertian Seni Lukis
  • Menurut Soedarso Sp, melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh
  •  Secara umum, seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, yang memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri ( didasarkan pada tema, corak/gaya, teknik/bahan dan bentuk karya seni tersebut)
 B. Tujuan Berkarya Seni Lukis

Tujuan Religius
Pelukis memili tujuan religius berarti pelukis melakukan kegiatan melukis untuk hasil karya seninya dijadikan pengabdian atau persembahan terhadap Tuhan, Dewa, atau nenek moyang baik politheisme maupun monotheisme. Salah satu contoh lukisan yang dibuat atas tujuan religius adalah lukisan pada dinding gua leang-leang di Maros, Sulawesi Selatan.

Tujuan Kritik Sosial
Tujuan ini bermakna bahwa seniman memiliki tujuan melukis untuk menggambarkan atau menyimbolkan suatu cita-cita kehidupan baik cita-cita pribadi maupun kelompok.

Tujuan Ekspresi
Tujuan ekspresi memiliki arti bahwa perupa melukis untuk mengekspresikan perasaannya sendiri tanpa ada unsur lainnya. Seniman dengan tujuan ini dengan total mencurahkan semua perasaan dan ekspresinya pada sebuah karya seni lukisan. Setiap pelukis memiliki teknik masing-masing dalam hal ini.
Tujuan Komersil
Tujuan ini berarti pelukis memiliki keinginan melukis atas dasar mengutamakan selera pembeli atau pelanggan karya seninya. Contoh lukisan dengan tujuan komersil adalah hasil lukisan para seniman jalanan di Yogyakarta


C. Aliran gaya lukisan 
     Berdasarkan cara pengungkapannya, aliran, gaya lukisan dapat dibedakan/ digolongkan menjadi 3, yaitu representatif, deformatif dan nonrepresentatif. Berikut penjabaran aliran dan gaya lukisan.
  1.  Representatif
          adalah perwujudan gaya seni rupa yang menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif adalah :



  • Naturalisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Naturalisme melukiskan dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif, tekstur, atau warna serta gelap terang dibuat seteliti mungkin. Pelukis beraliran Naturalisme adalah Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi Claude, Rubens, Constabel

    • Lukisan Naturalisme
      • Realisme, yaitu aliran yang memandang dunia ini tanpa ilusi, apa adanya tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa beraliran realisme adalah Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S. Sudjojono dan Dullah.
      Lukisan Realisme karya Wardoyo
      • Romantisme, yaitu aliran seni lukis yang lebih bersifat imajiner. Menceritakan cerita dashyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis bergaya romantisme adalah  Raden Saleh, Fransisco Goya dan Turner
      Lukisan ''Penangkapan Diponegoro"
      karya Raden Saleh
             2.  Deformatif 
                  Yaitu, perubahan bentuk dari aslinya sehingga menghasilkan bentuk baru namun tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya. Aliran yang tergolong dalam gaya deformatif adalah :
      • Ekspresionisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya. Perupa aliran ini adalah Vincent Van Gogh dan Affandi



      Lukisan bergaya ekspresionisme
      • Impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Perupa aliran ini  adalah Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin dan S. Sudjojono
      • Surialisme, yaitu aliran seni lukis yang menyerupai bentuk- bentuk yang sering didalam mimpi. Pelukis mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah sedemikian rupa bagian tertentu objek untuk menghasilkan kesan tertentu. Perupa aliran ini adalah Salvador Dali.
      Lukisan bergaya Surialisme
      • Kubisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasarnya kubus. Pelukis yang beraliran surialisme adalah Pablo Picasso, But Mochar, Srihadi, Fajar Sidik, dan Mochtar Apin.
      Lukisan bergaya Kubisme

           3. Nonrepresentatif
           adalah suatu bentuk yang sulit untuk dikenal. Bentuk dasar gaya ini sudah meninggalkan bentuk aslinya . Berupa susunan dari garis, bentuk, bidang dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya ini menonjolkan bidang yang diisi oleh warna dan dipilah dengan garis-garis tegas. Gaya ini dipelopori oleh Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar dan Sadali.

      D. Tema Seni Rupa Murni
      1. Hubungan antara Manusia dengan Dirinya ( diungkapkan dengan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya)
      2. Hubungan antara Manusia dengan Manusia lain ( menggunakan objek disekitarnya, seperti istrinya, anak-anaknya, orang tua, saudaranya, temannya, tetangganya atau orang dalam pikirannya)
      3. Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya ( Pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dijadikan objek alam yang dijadikan lukisan)
      4. Hubungan antara Manusia dengan Benda ( Benda yang berbentuk silindris, kubistis organis atau berbentuk bebas, seperti gelas, guci, botol, meja kursi, buah buahan, bunga
      5. Hubungan antara Manusia dengan Aktivitasnya ( aktivitas manusia seperti, kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli dipasar, menggembala ternak, dan aktivitas lainnya)
      6. Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal ( sering disebut karya seni Surialisme)

      E. Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis
                Pensil, Pensil arang (contee), Pastel dan Krayon, Pena/pulpen, tinta bak, Cat (pewarna), kuas, pisau palet, palet


      F. Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik dan Bahan yang digunakan
      1. Mozaik, yaitu teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna warni di dinding sehingga membentuk objek tertentu. Bahan yang digunakan antara lain, pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau batu yang berwarna warni ( intersia : Mozaik yang memakai potongan potongan kayu sebagai bahan lukisan) 
      2. Lukisan kaca, dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari arsitekstur
      3. Lukisan cat minyak (plakat), medianya adalah kanvas. Dalam pemakaiannya, cat terlebih dahulu dicampur dengan lijn-olie
      4. Lukisan cat air (aquarel) bahan yang digunakan adalah cat air berbentuk pasta yang dicampur dengan air. Aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis.
      5. Acrylic, adalah lukisan dengan bahan yang bahan acrylic, yang menghasilkan warna warna yang cerah 
      6. Lukisan batik, menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik.
      G. Teknik Berkarya Seni Melukis
      1. Memunculkan gagasan
      2. Membuat sketsa
      3. Menentukan media berkarya
      4. Menentukan teknik
      5. Mewarnai dan menyempurnakan lukisan



        Sources:
        http://vven27.blogspot.com/2016/01/rangkuman-seni-budaya-kelas-9-semester.html
        https://www.amongguru.com/materi-seni-budaya-kelas-9-smp-mts-kurikulum-2013-edisi-revisi-2018/




      No comments:

      Post a Comment